Tuesday, 19 May 2020

Anastomos


(Diterjemahkan dari judul asli Anastomos dari buku Il Libro dei Mostri )
(Karya: Juan Rodolfo Wilcock)

Sangat jarang atau sekaligus mustahil  bagi pria untuk sepakat tentang masalah kecantikan, namun semua orang setuju jika Anastomos amat indah. Semuanya terbuat dari cermin, atau lebih tepatnya terselimuti dengan cermin,  lebih kecil dibagian muka, lebih lebar di bagian belakang dan di bagian dada. Bahkan matanya adalah cermin, cermin besar berwarna biru yang bergerak dimana seseorang melihat pantulan pada satu latar belakang kebiruan seperti pada sebuah langit cerah, seperti pada aliran air tak tertahankan. Di bawah cahaya mentari, di pantai, ia adalah sebuah wujud yang  tampak menarik hingga membuat orang-orang terdiam, dan bahkan tak berani mendekat, terperangkap dalam semacam terror mengerikan seperti di depan sesuatu yang sakral dan tak tersentuh, hanya anak-anak yang mengejarnya; saat kemudian ia memasuki laut, diantara ombak berbusa, ia adalah sebuah pantulan warna-warni dari cermin ke tetes dan dari tetes ke cermin, yang tampaknya melihat keilahian purba dari bentuk manusia naik dari air dan api pada saat yang sama. Dan mungkin ia adalah dewa, karena seorang pria tak mungkin begitu indah. Dari cerminnya kita melihat hal-hal kebenaran, tanpa kemunafikan, yang kita cintai; bukan hal-hal manusiawi, yang begitu menderita dengan kefanaan dan perubahan, tetapi pohon dan awan, burung dan bunga, air terjun dan pulau-pulau, bintang-bintang dan nyala api, semua yang kita rasa abadi dalam kefanaan kita, dan bahwa kita tidak akan senang jika  tidak merasakannya, secara gelap, tak tersentuh. Bahkan  Anastomos, dalam hal ini, tak tersentuh: tidak ada yang berani meletakkan jari-jarinya di cermin, jari-jari ini bahkan ketika mereka bersih, mereka tetap kotor.  Dengan kulit cerminnya, Anastomos adalah geometri  bagi kita, sebagaimana musik.

(Tamat)