Setelah dibuat kagum dengan kompleksitas La Vie Mode d'Emploi, Georges Perec kembali mengejutkan saya dengan novel tipis berjudul "Hal-Hal (Les Choses)". Kisah ini sebenarnya adalah kisah cinta muda-mudi bernama Jerome dan Sylvie. Seperti hubungan kisah cinta kebanyakan. Kedua pasangan ini mengalami kebuntuan.
Kelesuan bangku kuliah, ditambah gaya hidup Parisien ini yang menekan hari-hari mereka. Jerome memutuskan melamar posisi pengajar di Tunisia, sedangkan kekasihnya mendampingi kehidupan baru mereka.
Mereka dengan sedikit lebih cermat, tanpa harus meninggalkan ke-Paris-an mereka, alhasil Jerome melamar posisi pengajar di Tunisia sedangkan Sylvie sebagai ibu rumah tangga.
Gaya hidup bergelimang jelas tak sebanding dengan situasi mereka sebagai sepasang muda-mudi begajulan. Kondisi keuangan mereka tak kunjung membaik, berdampak pada hubungan keduanya. jauh lebih baik dari sebelumnya, sehingga menyebabkan mereka memutuskan rehat sejenak dari hubungan mereka.
Novel ini kemudian menjadi semacam kisah sebuah generasi, Jerome dan Sylvie memandang hari-hari mereka di Paris pada akhir tahun 60an perlahan beranjak tergerogoti gaya hidup penuh kekosongan. Berlatar Paris di tahun 60-an, hari-hari mereka sebetulnya tak buruk-buruk amat di kala itu. Seperti halnya parisien, kehidupan mereka berkecukupan, memang tak cukup-cukup sekali. Setidaknya bisa untuk dipakai bersantai di kafe, pergi ke bioskop atau sekedar melepas kebosanan di akhir pekan. Sayangnya kebosanan jauh lebih besar dari hal apapun yang mereka bayangkan. Mereka menginkan kenyamanan hidup, namun kenyamanan itu pada akhirnya disamakan menjadi semacam kepemilikan.
Ini sebuah kisah cinta cukup pahit yang terbentang di akhir tahun enam puluhan. Sang perempuan mendambakan kehidupan mapan, sedangkan sang lelaki terus dihantui dengan rasa penasaran dalam hari-harinya. Perec hadir seperti tak ingin memberikan sebuah solusi, dalam tema-tema kegemarannya, ia kerap menjadikan novel semacam puzzle.
D S