Wednesday, 31 July 2024

Tango Patah Hati, Manuel Puig

Suatu hari Dessa Vallejos digemparkan dengan kabar kematian seorang Don Juan. Berita kematiannya menggegerkan banyak perempuan yang mengaku pernah memiliki hubungan dengan pria ini. Ia bernama Juan Carlos Etchepera. Sosoknya yang rupawan, serta cukup rupawan sekaligus bajingan ternyata menjadi magnet bagi para perempuan. Ibunya yang tengah melewati masa duka sepeninggal kepergian putranya ternya mendapat rentetan kejutan dari perempuan yang mengaku pernah menjalin hubungan dengannya. Melalui surat wanita itu kemudian menyampaikan ungkapan duka, serta permintaan maaf atas kesilapan masa lalu dirinya dengan keluarga Etchepera dan yang mengejutkan tentu perasaan yang tersimpan selama ini terhadap Juan Carlos Etchepera. Kisah ini tak berhenti disitu. Layaknya sebuah serial drama kita diajak menyimak sepak terjang Don Juan satu ini. Wanita demi wanita muncul dan mengaku pernah berhubungan dengan Juan Carlos, dan mereka bangga pernah menjalin hubungan dengan seorang pria rupawan di kota ini. Bukan hanya itu. Mereka saling mengunggulkan diri mereka satu sama lain sembari menjadikan diri mereka yang terbaik bagi sang Don Juan. Ini bisa menjadi sebuah kisah drama sekaligus tragedi yang dituliskan Puig dengan penuh gaya. Alasannya tentu dengan bagaiman ia  mengemas bab demi bab menjadi semacam serial radio yang lengkap dengan iklan dan jingle lagu antar segmen acara. Puig jelas tak main-main jika dilihat dalam kemampuannya menyusun percakapan, alur cerita, serta mengatur eskalasi jalannya cerita. Musik Tango dan Bolero menjadi simbol filosofi. Puig berhasil  menciptakan tak sekedar kisah lara yang merana, namun ia menyampaikan penuh rasa.


No comments:

Post a Comment