Saya tak ingat sudah berapa kali membaca buku Natalia Ginzburg yang satu ini. Selain Lessico Famigliare yang suguh saya sukai . Bukunya yang satu ini mengasyikan. Sebuah buku berisi dua novella yang berisikan konflik, serta tragedi dalam suatu hubungan percintaan yang karam atau yang level yang lebih tinggi yakni keluarga.
Judul asli buku ini adalah "Famiglia", mengisahkan kehidupan dua orang mantan kekasih pasca karamnya kisah cinta keduanya. Alih-alih memutuskan beranjak dari pahitnya putus cinta. Keduanya memilih untuk sisa-sisa romansa yang telah telah tebangun masih belum lenyap dari keduanya. Rutinitas ke bioskop, atau sekedar berjumpa satu sama lain masih mereka lakukan.
Makanan dan gastronomi sepertinya menjadi sebuah penanda status sosial kelas menengah kaum Romano. Di atas segalanya, gastronomi adalah sarana komunikasi bagi sang protagonis, Carmine, yang kemampuannya untuk memahami dan mengekspresikan emosinya sangat buruk, jika tak bisa dibilang menyedihkan
"Bourghesia" berbicara tentang konflik eksistensial dalam kehidupan modern. Sang tokoh utama, Ilaria, ditimpa sebuah tragedi di dalam keluarganya. Sebuah keluarga di kehidupan modern memang tak luput dari konflik internal. Harta seolah tak menjadi penentu utama keutuhan keluarga yang ideal. Masalah eksistensial manusia pada tatanan yang lain memang pelik sebagaimana Ginzburg menggambarkan dalam kisahnya.
Ada semacam perasaan unik yang muncuk seusai selama membaca buku ini. Sejujurnya saya sudah sekian lama mengincar karya penulis yang satu ini. Beberapa kali saya mendengar karyanya diperbincangkan teman-teman saya, namun tetap saja hal itu belum membulatkan niat untuk memulai membaca karyanya. Novella Ginzburg kali ini seolah menggambarkan kehidupan yang didefinisikan dalam perspektif kematian, yang merupakan satu-satunya cara untuk mendefinisikan kehidupan.
D S
No comments:
Post a Comment